TANGERANG, EKBISPAR.COM – Rencana peluasan QRIS di lokasi wisata di Provinsi Banten disambut baik oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten. Apalagi Provinsi Banten memiliki semua potensi yang tidak kalah dengan yang ada di provinsi lain. Salah satu yang yakni wisata budaya dari kearifan lokal seperti Baduy.
“Kami juga terus menjaga kearifan lokal seperti Baduy. Tradisi ini perlu dilindungi dan dilestarikan,” ujar Pelaksanatugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah, Jumat (24/5/2025).
Karena itu Linda menyambut baik peluasan pemakaian QRIS di lokasi wisata. Karena sejauh ini sudah ada beberapa lokasi wisata yang mendigitalisasi.
“Maka melalui bidang SDM dan Ekraf, Dispar terus melakukan pelatihan dan bimbingan terhadap pelaku wisata. Salah satunya yakni dengan pemahaman digital, agar potensi wisata di Banten juga lebih dikenal masyarakat luas,” ucapnya.
Penataan dan pemetaan potensi objek wisata dari bidang destinasi dan pendukungan penetapan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) pelaku pariwisata yang dilakukan sebagai bentuk bagian peningkatan ekonomi kreatif. Selain tersertifikasi baik SDM dan bisnisnya, maka pemasaran di bidang pariwisata terus digalakkan.
“Kegiatam hari ini adalah upaya harmonisasi dan langkah nyata antara BI Banten dan Dispar,” ujarnya.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Ameriza M Moesa mengakui pihaknya terus mendorong perluasaan QRIS di destinasi wisata. Salah satunya yakni yang tengah dilakukan di Kampung Si Nyonya Kabupaten Pandeglang dan Perluasan QRIS di Lokasi Wisata Disambut Baik Kadispar Banten
Rencana peluasan QRIS di lokasi wisata di Provinsi Banten disambut baik oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten. Apalagi Provinsi Banten memiliki semua potensi yang tidak kalah dengan yang ada di provinsi lain. Salah satu yang yakni wisata budaya dari kearifan lokal seperti Baduy.
“Kami juga terus menjaga kearifan lokal seperti Baduy. Tradisi ini perlu dilindungi dan dilestarikan,” ujar Pelaksanatugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah, Jumat (24/5/2025).
Karena itu Linda menyambut baik peluasan pemakaian QRIS di lokasi wisata. Karena sejauh ini sudah ada beberapa lokasi wisata yang mendigitalisasi.
“Maka melalui bidang SDM dan Ekraf, Dispar terus melakukan pelatihan dan bimbingan terhadap pelaku wisata. Salah satunya yakni dengan pemahaman digital, agar potensi wisata di Banten juga lebih dikenal masyarakat luas,” ucapnya.
Penataan dan pemetaan potensi objek wisata dari bidang destinasi dan pendukungan penetapan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) pelaku pariwisata yang dilakukan sebagai bentuk bagian peningkatan ekonomi kreatif. Selain tersertifikasi baik SDM dan bisnisnya, maka pemasaran di bidang pariwisata terus digalakkan.
“Kegiatam hari ini adalah upaya harmonisasi dan langkah nyata antara BI Banten dan Dispar,” ujarnya.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Ameriza M Moesa mengakui pihaknya terus mendorong perluasaan QRIS di destinasi wisata. Salah satunya yakni yang tengah dilakukan di Kampung Si Nyonya Kabupaten Pandeglang dan Sawarna di Kabupaten Lebak.
“BI terus mendorong itu, tidak hanya di lokasi wisata. Melainkan juga di tempat – tempat lain seperti lingkup pendidikan seperti kampus,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Ameriza mengatakan pihaknya akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti kampus dan pemerintah daerah.
“Dalam waktu dekat ini akan ada kerja sama dengan Umpan. Setelah sebelumnya dengan UIN dan Untirta,” ucapnya.
.
di Kabupaten Lebak.
“BI terus mendorong itu, tidak hanya di lokasi wisata. Melainkan juga di tempat – tempat lain seperti lingkup pendidikan seperti kampus,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Ameriza mengatakan pihaknya akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti kampus dan pemerintah daerah.
“Dalam waktu dekat ini akan ada kerja sama dengan Umpan. Setelah sebelumnya dengan UIN dan Untirta,” ucapnya.
.