EKBISPAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang kini memiliki rumah singgah pertama yang dikelola oleh Dinas Sosial (Dinsos). Fasilitas ini diresmikan oleh Wali Kota Serang Budi Rustandi dan Plt Kepala Dinsos Kota Serang Muhammad Ibra Gholibi sebagai langkah awal penanganan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (gepeng) di wilayah Kota Serang.
Wali Kota Budi Rustandi menyatakan bahwa pembangunan rumah singgah ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah sosial, khususnya eksploitasi anak-anak di jalanan. Ia mengakui, selama 18 tahun Kota Serang berdiri, baru kali ini Dinsos memiliki fasilitas rumah singgah.
“Dan ini kealfaan besar saya selama 18 tahun, baru kali ini Dinsos punya rumah singgah,” ujar Budi.
“Meskipun sederhana, yang terpenting adalah niat baik dan tindakan nyata untuk anak-anak kita. Ke depannya, kita akan bangun fasilitas yang lebih layak, termasuk kantor pelayanan masyarakat,” tambahnya.
Budi juga menyampaikan rasa iba setiap kali melihat anak-anak kecil berada di jalanan. Ia menegaskan, pihaknya akan mencari solusi bagi mereka, termasuk memberikan bantuan modal usaha bagi orang tua yang terpaksa mengemis karena faktor ekonomi.
“Bantuan ini akan diprioritaskan bagi warga asli Kota Serang setelah melalui proses verifikasi,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinsos Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, menjelaskan bahwa Dinsos akan melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap anak jalanan, gelandangan, dan pengemis.
Ia menyebutkan, ada dugaan bahwa beberapa dari mereka dikoordinir oleh pihak tertentu, sementara sebagian lainnya turun ke jalan karena inisiatif sendiri akibat kondisi ekonomi yang sulit.
“Kami masih mendalami apakah ada pihak yang mengoordinir mereka. Namun, kami juga menemukan kasus di mana mereka terpaksa mengemis karena faktor ekonomi, seperti kehilangan pekerjaan, tidak punya penghasilan, atau rumahnya terkena longsor,” jelasnya.
Ibra menambahkan, fungsi utama rumah singgah ini adalah sebagai tempat penampungan sementara. Setelah didata, warga Kota Serang akan mendapatkan pembinaan, sementara warga dari luar kota akan dikoordinasikan dengan dinas sosial di daerah asal untuk dikembalikan.
“Bagi warga Kota Serang, kami akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Koperas UKM Perindustrian dan Perdagangan (Dinkoukmperindag) untuk memberikan solusi. Contohnya, bagi yang tidak punya pekerjaan, mungkin bisa bekerja sama dengan UMKM untuk mendapatkan pemberdayaan,” tutup Ibra.
Rumah singgah ini diharapkan menjadi solusi permanen agar anak-anak tidak lagi dieksploitasi dan dapat memiliki kehidupan yang lebih baik. (Siska)